Bisnis.com, JAKARTA -- Pengobatan herbal tradisional masih menjadi pilihan banyak orang. Selain untuk mengobati penyakit ringan, juga untuk mengobati penyakit berat seperti kanker.
Sebagian orang yang takut menjalani pengobatan menggunakan obat kimia karena efek samping dari pengobatan di rumah sakit. Di samping itu, pengobatan di rumah sakit kerap kali menelan biaya begitu banyak dan mahal.
Di Indonesia, kanker adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak. Terutama kanker payudara, menjadi kanker yang paling banyak menyerang dan membunuh wanita.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, jenis kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.Kasus kanker baru di Indonesia berdasarkan data Globokan 2020 sebanyak 396.914 kasus baru. Kalau berdasarkan Riskesdas 2018 jumlah kasus kanker baru dan lama sebanyak 1.017.290.
Konsultan Senior dan Ahli Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Dr. Khoo Kei Siong mengimbau agar para pasien kanker tidak sembarangan mengonsumsi obat herbal alternatif untuk pengobatan kanker. Terlebih jika pembuat obat herbal tersebut bukan ahli menangani penyakitnya.
Dia tak menyangkal bahwa memang pengobatan herbal sudah ada secara turun temurun, dan bahkan di beberapa daerah dan di beberapa negara telah menjadi budaya.
Baca Juga 7 Tips Sehat agar Cepat Bangun Pagi |
---|
"Kami tidak tahu apakah pengobatan herbal itu benar-benar pernah bisa membuat seseorang sembuh dari penyakit kronis. Kami tidak bisa konfirmasi itu memberikan manfaat atau kalau pengobatan itu buruk," ujarnya.
Namun, untuk pengobatan kanker sebaiknya tetap melakukan pendekatan medis. Adapun, jika tidak yakin dengna pengobatan herbal yang akan dijalani, sebaiknya tidak usah sama sekali.
"Karena kan obat herbal biasanya terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang direbus, kita tidak tahu apakah kandungan dalam obat itu biasa bereaksi dengan sel kanker, yang malah bisa memperparah kankernya," imbuhnya.
Namun, lantaran pengobatan herbal sudah ada selama ratusan tahun, sudah turun temurun, ada banyak keluarga yang konsumsi obat herbal juga untuk pencegahan kanker.
"Untuk pencegahan ini tidak apa-apa selama tidak dilakukan berlebihan. Namun, kalau sudah kena, jangan mengandalkan pengobatan herbal ini dan menolak pengobatan seperti operasi atau kemo sama sekali lalu berharap kankernya sembuh," tegasnya.
Untuk mencegah kanker, Dr. Khoo juga menjelaskan seseorang dapat menerapkan pola hidup sehat dan makan-makanan yang bergizi, tidak banyak diproses. Makanlah banyak sayuran, kurangi konsumsi daging merah, kurangi karbohidrat, gula, dan lemak.
"Tujuannya adalah menjaga berat badan tetap ideal, tidak berlebihan dan obesitas, yang bisa menjadi pemicu banyak penyakit," paparnya.