Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin HPV adalah salah satu vaksin yang mampu mencegah risiko penularan virus human papillomavirus (HPV). Vaksin ini sangat dibutuhkan bagi perempuan, terutama dalam menjaga kesehatan rahim.
WHO mencatat pada tahun 2020, kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 234.511. Dari data tersebut 17,2% nya disebabkan oleh adanya kanker serviks atau kanker rahim pada wanita.
Pentingnya melakukan vaksinasi HPV bagi perempuan, mampu mencegah berbagai penyakit kronis seperti kanker serviks maupun kutil pada alat kelamin reproduksi. Dilansir dari plannedparenthood.org, vaksin ini dianggap penting karena mampu mencegah:
1. HPV tipe 16 dan 18 yang mampu menyebabkan 80% perempuan mudah terserang kanker serviks.
2. 5 jenis HPV seperti tipe 31,33, 45,52, dan 58, yang mampu menyebabkan penyakit kanker serviks, penyakit pada anus, vagina, tenggorokan, dan lainnya.
3. HPV tipe 6 dan 11, yang mampu menyebabkan 90% kasus penyakit kutil pada alat reproduksi.
Umumnya, pemberian vaksin ini penting bagi perempuan usia 9-45 tahun dengan berbagai jenis dosis yang berbeda. Bagi usia 9-14 tahun, vaksin ini akan diberikan sebanyak 2 kali dengan rentang waktu 6 bulan. Bulan pertama diberikan untuk suntikan pertama, dan 6 bulan setelahnya baru diberikan suntikan yang kedua.
Bagi usia 15-45 tahun, vaksin ini akan diberikan sebanyak 3 kali. Suntikan pertama dilakukan pada bulan pertama, suntikan kedua diberikan 2 bulan setelah suntikan pertama, dan suntikan ketiga diberikan 4 bulan setelah suntikan yang kedua.
Namun, disarankan vaksinasi HPV ini dilakukan saat anak berusia 11-12 tahun. Dalam usia tersebut, anak-anak akan lebih mudah terjaga mengenai kesehatan, sekaligus mempersiapkan fungsi alat reproduksi secara aktif.
Berdasarkan hasil temuan pada studi, vaksin HPV ini tidak memiliki efek samping dan aman digunakan. Hal ini dikaitkan dengan fungsinya yang mampu mencegah penyakit pada alat reproduksi perempuan seperti rahim dan vagina. Pemanfaatan dari vaksin HPV ini akan memiliki efek jangka panjang, terutama dalam mencegah risiko terjadinya kasus kanker serviks pada perempuan di Indonesia.
Maka dari itu, pemerintah terus mengupayakan vaksin HPV dapat dijangkau oleh para perempuan. Upaya yang mampu dilakukan hingga saat ini adalah dengan menjalankan program vaksinasi gratis dan berbayar pada fasilitas kesehatan negeri maupun swasta. Selain menjalankan program tersebut, pentingnya memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya dari kanker serviks pada perempuan.
Melalui hal tersebut, setidaknya para perempuan bisa tersadar dan tergerak untuk melakukan vaksinasi HPV secara teratur. Keberhasilan dari pelaksanaan vaksinasi HPV ini mampu menyejahterakan hak para perempuan untuk hidup sehat dan lebih lama. (Maharani Dwi Puspita Sari)
