Gejala gangguan tulang punggung
Health

Kenali Gejala Multiple Sclerosis, Gangguan Autoimun yang Serang Tulang Belakang

Mutiara Nabila
Jumat, 4 Juli 2025 - 20:45
Bagikan

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko multiple sclerosis meliputi:

1. Usia. MS dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, serangan paling sering terjadi antara usia 20 dan 40 tahun.

2. Jenis kelamin. Wanita 2 hingga 3 kali lebih mungkin mengalami MS dan lebih sering kambuh daripada pria.

3. Riwayat keluarga. Jika salah satu orang tua atau saudara kandung Anda pernah menderita MS, Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

4. Infeksi tertentu. Berbagai virus telah dikaitkan dengan MS, termasuk Epstein-Barr. Epstein-Barr adalah virus yang menyebabkan mononukleosis infeksius.

5. Ras. Orang dengan kulit putih, terutama yang berasal dari Eropa Utara, memiliki risiko tertinggi terkena MS. Orang dengan keturunan Asia, Afrika, atau penduduk asli Amerika memiliki risiko terendah. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa muda kulit hitam dan Hispanik dengan multiple sclerosis mungkin lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

6. Iklim. MS jauh lebih umum terjadi di tempat-tempat dengan iklim sedang. Ini termasuk Kanada, Amerika Serikat bagian utara, Selandia Baru, Australia tenggara, dan Eropa.  

7. Vitamin D. Kadar vitamin D yang rendah dan paparan sinar matahari yang rendah dikaitkan dengan risiko MS yang lebih tinggi. Bulan kelahiran Anda juga dapat memengaruhi peluang terkena MS. Hal ini berkaitan dengan tingkat paparan sinar matahari saat ibu hamil.

8. Kegemukan. Orang yang mengalami kegemukan atau pernah mengalami kegemukan di masa kanak-kanak memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis.

9. Penyakit autoimun tertentu. Anda memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena MS jika Anda memiliki kondisi autoimun lainnya. Kondisi ini dapat mencakup penyakit tiroid, anemia pernisiosa, psoriasis, diabetes tipe 1, atau penyakit radang usus.

dr. Paulus Sugianto, menambahkan, di Indonesia diagnosa dan penanganan multiple sclerosis di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. 

"Oleh karena itu, kolaborasi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan akses penanganan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup pasien," ujarnya. 

Dalam upaya bersama meningkatkan kualitas penanganan MS, peran sektor swasta menjadi sangat penting, baik dalam pengembangan inovasi dan perluasan akses penanganan yang merata bagi pasien MS. 

Selain itu, peningkatan kesadaran publik juga menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem penanganan MS yang lebih inklusif dan berkelanjutan.  

 

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro