Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pensiunan ahli hubungan ras berusia 87 tahun dari Newcastle, Inggris akan membantu membuat riwayat medis ketika dia melakukan tugasnya menjadi salah satu orang pertama di dunia yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Orang itu adalah Hari Shukla. Sebelum menerima suntikan, dia mengatakan sangat senang dengan langkah yang akan diambilnya untuk terlibat sebagai kelompok awal dan berharap pandemi ini akan segera berakhir.
“Saya merasa itu adalah tugas saya untuk melakukannya [mendapatkan vaksin di periode awal] dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk membantu,” katanya seperti dikutip The Guardian, Selasa (8/12).
Shukla dan istrinya, Ranjan yang berusia 83 tahun akan mendapatkan suntikan pertama dari vaksin Pfizer-BioNTech di Royal Victoria Newcastle Hospital pada Selasa waktu setempat, seminggu setelah Inggris menyetujui penggunaan vaksin dan menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut.
“Setelah berhubungan dengan staf National Health Service (NHS), saya tahu betapa keras mereka semua bekerja dan saya berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan untuk menjaga kami tetap aman selama pandemi,” katanya.
Shukla adalah 1 dari 400.000 orang pertama yang akan disuntik sebagai prioritas di salah satu dari lima puluh rumah sakit di seluruh Inggris, karena mereka berusia di atas 80 tahun tinggal atau bekerja di panti jompo, atau merupakan pekerja medis dengan kesehatan dasar yang buruk.
Shukla lahir di Uganda dan belajar di Exeter University. Dia kemudian kembali ke Inggris untuk bekerja dalam hubungan ras di Scunthorpe, Lincolnshire. Dia pindah ke Newcastle pada tahun 1974 saat menjadi direktur Tyne and Wear Racial Equality Council.
Dia telah dianugerahi MBE, OBE dan CBE untuk karyanya. Pada tahun 2018 ia menerbitkan buku, Art of Giving, tentang mempromosikan hubungan yang lebih baik antara kelompok etnis di Newcastle. Mantan guru itu juga dianugerahi plakat "pahlawan lokal" di kota.
Sir Simon Stevens, kepala eksekutif NHS Inggris, memuji dimulainya program vaksin sebagai titik balik untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan kematian lebih dari 75.000 orang di seluruh Inggris dan menyebabkan lebih dari 200.000 orang membutuhkan perawatan rumah sakit.
“Penyebaran vaksin ini menandai titik balik yang menentukan dalam pertempuran melawan pandemi. Program vaksinasi NHS yang berhasil membantu penanggulangan penyakit tuberkulosis, polio dan cacar kini beralih fokus ke virus corona, ”ujarnya.
Stephen Powis, direktur medis nasional NHS Inggris, telah memperingatkan bahwa peluncuran vaksin akan menjadi upaya maraton bukan lari cepat. Berarti upaya ini akan memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.