HIV/jewishbusinessnews
Health

Ini Bahayanya Limbah Kantong Darah HIV Jika Terpapar

Arlina Laras
Jumat, 24 Februari 2023 - 18:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan membenarkan adanya temuan dua plastik besar berisi puluhan kantong darah HIV serta limbah B3 lainnya, seperti selang dan alat bekas di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Junok, Kecamatan Burneh pada Senin, (20/2/2023).

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman pun angkat bicara, menurutnya akibat ketelodoran sejumlah pihak, limbah yang sifatnya menular tersebut bisa sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

“Kalau ada yang bilang pembuangan kantong darah HIV tidak menimbulkan risiko penularan itu salah. Kejadian ini sangat bahaya,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (24/2/2023). 

Meski, virus HIV pada umumnya yang berada di luar tubuh manusia tidak akan dapat bertahan lama saat berada lama di luar tubuh penderitanya, namun itu bukan jadi alasan risiko penularan penyakit tidak ada. 

Bahaya Terpapar Kantong Darah HIV

Dia memaparkan bahwa darah kering bisa menebarkan virus selama enam hari. Jika sebelum enam hari, manusia telah terpapar darah tersebut, maka itu berpotensi seseorang mengalami sejumlah infeksi penyakit. 

Meski, kantong darah berasal dari penderita HIV yang positif. Namun, bahayanya bukan hanya HIV saja, akan tetapi ini berkaitan dengan penyakit lain. 

Biasanya, penderita HIV tidak hanya memiliki satu penyakit saja, mereka juga kadang menderita beberapa penyakit lain seperti hepatitis B dan C yang sama-sama menjadi virus penyebab radang pada sel hati, di mana kondisi ini bisa berlanjut hingga kanker hati. 

“Kalau ada yang bilang tidak perlu khawatir. Itu juga salah ya, karena bukan hanya masalah HIV saja. Penyakit sifilis bahkan hepatitis B yang bisa menularkan 30 kali lipat lebih mudah, adapula hepatitis C itu 3 kali lipatnya dibanding HIV juga mengintai,” ungkap Dicky yang pernah tercatat sebagai Koordinator Peneliti HIV Asean dan WHO. 

Cara Penularan Penyakit dari Limbah Kantong Darah

Terkait cara penularan, dia menjelaskan penularan terjadi jika seseorang bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung virus dalam kantong darah. Bahkan, penularan juga bisa melalui luka, di mana virus ikut masuk melalui aliran darah dan pada akhirnya menginfeksi tubuh. 

“Kantong darah itu masih bisa membawa virus yang akhirnya terpapar oleh manusia. Sebutannya, blood-borne yaitu mikroorganisme patogen [virus] yang ditularkan melalui darah manusia dan menyebabkan penyakit pada manusia,” jelasnya. 

Dicky pun menambahkan, soal tinggi rendahnya risiko tertular penyakit itu tergantung sejumlah faktor. 

"Jika seseorang mengorek sampah dengan tangan lalu ada luka, jumlah virus di darah banyak, maka itu bisa menjadi port entry [pintu masuk] penyakit. Dengan adanya kasus ini, orang yang beraktifitas di TPS, apalagi yang mendaur ulang, ini pasti akan menimbulkan rentetan dampak,” jelasnya.

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro