Ilustrasi parenting
Health

Tips Parenting, Cara Cegah Anak dari Pertemanan yang Toxic

Redaksi
Rabu, 23 Agustus 2023 - 16:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam menjalin hubungan pertemanan, anak bisa saja mendapatkan teman yang egois, emosional, hingga psikopat. Simak beberapa cara untuk menghindari anak dari pertemanan toxic.

Setiap orang tua tentunya merasa khawatir akan keadaan dan mental anak dan mencari tips parenting. Orang tua juga tidak boleh memutuskan pertemanan anak secara langsung, karena hal itu bisa memperburuk relasi pertemanan anak dengan siapapun. 

Meskipun anak-anak telah belajar bersosialisasi dan belajar mengekspresikan emosi, mereka masih memerlukan bimbingan orang tua tentang seperti apa seharusnya pertemanan itu terlihat dan terasa. 

Dikutip dari Life Hacker ( 23/08/2023), pertemanan yang baik memberikan banyak manfaat bagi anak-anak seperti membangun kepercayaan diri, membangun harga diri, memberikan dukungan, mengurangi stres, menciptakan kekuatan sosial yang protektif seperti melawan intimidasi atau tekanan sesama teman, mendukung kebahagiaan dan kesehatan. 

Tentunya setiap orang tua ingin anaknya diterima, dilibatkan dan menjalin hubungan yang baik dengan teman-temannya. Namun tidak semua anak berada dalam lingkaran pertemanan yang baik. Maka sebagai orang tua, kita harus mengenalkan dan memberikan arahan kepada anak.

Ciri pertemanan toxic bagi anak:

1. Teman yang sering kasar dan memerintah

Teman bisa saja berkata “kamu tidak bisa melakukan itu” atau “Berikan padaku atau aku tidak akan menjadi temanmu”. Orang tua bisa menegaskan kepada anak bahwa teman baik tidak memerintah temannya melakukan sesuatu walaupun dengan imbalan.

2. Teman yang sering membatalkan rencana

Jangan biarkan anak-anak sering merasakan diingkari janji a dikecualikan dalam suatu rencana dengan alasan apapun itu. Ingatkan pada anak “ menjadi diandalkan adalah bagian penting dari teman yang baik. Kita harus bisa mempercayai teman”

3. Selalu meminta bantuan, tapi tidak bersedia membantu orang lain

Teman mungkin akan mengatakan hal-hal seperti, “Saya butuh bantuan lagi”, “kamu harus membantu saya”, atau “bolehkah saya menyalin tugasmu?” Ingatkan mereka akan hal-hal berikut: Persahabatan harus  selalu seimbang, tidak ada satu orang pun yang boleh melakukan semua hal memberi atau menerima.

Persahabatan bukan tentang satu orang. Semua harus saling membutuhkan dan mendengarkan.

4. Membuat lelucon yang menyakiti perasaan kemudian mengatakan kalau itu hanya candaan

Sering kali teman akan berkata “Kamu sangat sensitif”, atau “Tidak bisakah kamu bercanda?” atau “Cuma bercanda, aku tidak bermaksud begitu!” kembali ingatkan anak- anak, lelucon yang membuat seseorang merasa buruk bukanlah lelucon yang baik.

Meskipun humor itu menyenangkan dalam sebuah persahabatan, bercanda dengan mengorbankan orang lain adalah hal yang tidak baik. Saat teman baik mengetahui bahwa mereka telah menyakitimu, mereka akan meminta maaf dan segera mengubah sikapnya.

5. Teman pengganggu menertawakan teman lain, mengolok-olok, memanggil mereka dengan nama yang bukan sebenarnya, mengecualikan mereka, menggoda, dan berlagak seperti bos.

Mereka mungkin berkata, “Aku akan jalan-jalan denganmu sepulang sekolah, tetapi jangan berbicara denganku di sekolah”; “Kamu benar-benar cengeng, aku hanya bercanda”; “Selamat atas ‘penghargaan’, kutu buku.”

Beri tahu anak anda, Seseorang yang membuat kamu merasa tidak didukung, diremehkan, tidak dihargai, dan tidak nyaman bukanlah teman. Kamu berhak berada di dekat orang-orang baik hati yang berbicara dan berperilaku dengan cara yang membuat kamu merasa terangkat dan penting serta memperlakukan kamu dengan bermartabat.


6. Pemfitnah, berwajah Dua, bergosip dan berbicara di belakang seseorang tetapi baik kepada mereka secara langsung.

Teman mungkin berkata, “katakan apa yang sebenarnya kamu pikirkan tentang mereka, saya tidak akan memberi tahu mereka” atau “Apakah kami mendengar apa yang mereka katakan ?”

Sebagai orang tua, anda harus mengingatkan mereka: Teman baik membela kamu dan mengatakan hal-hal baik tentang kamu, apakah kamu ada di sana atau tidak. Ketika seseorang bersikap baik didepan dan kemudian mengatakan hal-hal buruk tentang orang itu kepada kamu, itu adalah pertemanan beracun. (Maria Elfika Simplisia)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro