Bisnis.com, JAKARTA - Demensia merupakan istilah untuk menggambarkan gejala terjadinya penurunan fungsi otak. Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan demensia.
Dilansir dari nhs.uk, Kamis (16/3/2023) penyakit yang menyebabkan demensia berhubungan dengan penumpukan protein yang tidak normal di otak. Penumpukan ini menyebabkan sel-sel saraf tidak berfungsi dengan baik dan akhirnya mati. Saat sel saraf mati, area otak yang berbeda akan menyusut.
Penyakit-penyakit yang dikaitkan dengan demensia itu seperti penyakit Alzheimer, cedera otak traumatis (TBI), penyakit huntington, tumor otak, dan lainnya.
| Baca Juga Studi: Menikah Bisa Cegah Demensia! |
|---|
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami demensia:
1. Umur
Risiko demensia meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah 65 tahun. Namun, demensia bukanlah bagian normal dari penuaan dan dapat terjadi pula pada orang yang lebih muda.
2. Riwayat keluarga atau genetik
Memiliki riwayat keluarga dengan demensia dapat menempatkan risiko lebih besar untuk mengembangkan kondisi tersebut. Namun, banyak orang dengan riwayat keluarga tidak pernah mengalami gejala demensia dan banyak orang tanpa riwayat keluarga mengalami demensia.
3. Down syndrome
Pada usia paruh baya, banyak orang dengan down syndrome mengembangkan penyakit Alzheimer secara dini.
4. Diet dan olahraga
Kurang olahraga meningkatkan risiko demensia. Dilansir dari mayoclinic.org, penelitian menunjukkan risiko demensia lebih besar terjadi pada orang yang mengonsumsi makanan yang tidak sehat dibandingkan orang yang mengikuti diet gaya Mediterania yang kaya akan hasil bumi.
5. Penggunaan alkohol berlebihan dan merokok
Minum alkohol dengan jumlah besar dapat menyebabkan perubahan otak dan merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pembuluh darah. Oleh karena itu, keduanya dapat meningkatkan risiko terkena demensia.
6. Depresi
Depresi di usia lanjut mungkin mengindikasikan perkembangan demensia.
7. Diabetes
Memiliki diabetes dapat meningkatkan risiko demensia, terutama jika tidak terkontrol dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
