Bisnis.com, JAKARTA - Apakah Anda merasa mudah sekali meletupkan amarah atau orang menyebut Anda sumbu pendek?
Jika iya, bisa jadi Anda termasuk orang yang memiliki masalah dalam mengontrol emosi.
Bahkan, kadang kemarahan ini berlebihan sehingga tekanan darah Anda melonjak tinggi dan jantung Anda terasa seperti berdetak kencang 24/7.
Dilansir dari Bolde, ada 13 ciri jika Anda mengalami masalah kontrol emosi berikut ini
1. Mudah marah karena hal kecil
Jika Anda mendapati diri Anda meledak-ledak karena hal-hal kecil, Anda jelas mempunyai masalah kemarahan.Reaksi terhadap ketidaknyamanan atau kecelakaan kecil seperti ini merupakan tanda bahaya. Jika pemicu kecil memicu ledakan kemarahan, itu pertanda Anda mungkin perlu berupaya mengelola reaksi Anda.
2. Kemarahan Bertahan Lama
Jika kemarahan Anda bertahan selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, itu tidak normal. Menahan amarah dalam jangka waktu lama bisa melelahkan secara emosional dan membebani hubungan Anda.
3. Sering Meledak-Ledak
Jika hari Anda diselingi oleh seringnya Anda kehilangan akal sehat, itu pertanda serius. Ini bisa berupa ledakan verbal atau ledakan fisik seperti membanting pintu atau melempar barang. Ketika reaksi default Anda terhadap frustrasi muncul, itu adalah sinyal bahwa kemarahan Anda adalah sebuah masalah.
4. Orang-Orang Berhati-hati di dekat Anda
Perhatikan bagaimana orang-orang di sekitar Anda tampak terlalu berhati-hati? Mungkin karena mereka berusaha menghindari kemarahan Anda. Mereka mungkin gugup untuk mengemukakan topik tertentu atau mengatakan sesuatu yang berpotensi membuat Anda marah.
5. Lebih Sering Merasa Marah
Pertimbangkan jumlah waktu yang Anda habiskan untuk merasa marah. Jika jawabannya sangat menutupi emosi lainnya, Anda mempunyai masalah. Tidaklah normal atau sehat untuk menjadi lebih sering marah. Keadaan gelisah yang terus-menerus ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik Anda.
6. Tidak Tahu Bagaimana Berkomunikasi Tanpa Merasa Marah.
Setiap diskusi sepertinya berubah menjadi argumen ketika Anda terlibat. Bahkan percakapan sederhana pun dapat dengan cepat berubah menjadi perdebatan sengit. Anda mungkin merasa sulit mengekspresikan diri tanpa merasa marah, bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak membuat Anda kesal.